Vietcong: Kedai Vietnam Mulai Merambah, Jadi Primadona Hidangan Kuah
Kanekabe.com – Akhir- akhir ini tak hanya jenis kedai kopitiam saja yang mulai menguasai pasar kalangan masyarakat Malang, tapi kedai Vietnam mulai unjuk gigi menjadi kedai yang memiliki banyak potensi. Tak mau kalah dari tren kuliner hits sebelumnya seperti sajian Korea, Melayu hingga Thailand, kedai Vietnam mulai merambah pasar masyarakat Malang, tak hanya kaula muda tak banyak orang tua menikmati hidangan kuah yang menggoda satu ini. Memiliki karakter sederhana dan menghangatkan, atau bisa disebut dengan noodle soup, dimana untuk saat ini menu yang tersaji juga terbatas, tak banyak menu pilihan hanya menyajikan menu otentik yaitu hidangan mie berkuah yang disebut dengan Pho. Mungkin cukup asing terdengar untuk nama sebutan tersebut, dimana akhir-akhir ini Kota Malang terus berkembang akan dunia kulinernya ditambah didominasi oleh sajian asing dalam lingkup Asia dan negara tetangga. Tentu menu yang disajikan, beberapa sudah mengalami modifikasi sedemikian rupa hingga cocok dan bisa diterima di lidah masyarakat Indonesia.
Menu signature dari kedai Vietcong yang terbuat dari mi beras beserta kuah hangat rempah dinamakan Pho. Pembedanya terdapat pada topping pilihan Pho bo sebutan untuk topping slice sapi, Pho ga untuk sajian mie bersama irisan ayam. Tak hanya itu Vietcong berinovasi menghasilkan menu yang bernama Bo Kho dan Bun Rieu. Keduanya merupakan varian terbaru yang tak jauh berbeda dari signature menunya yaitu Pho, Bo Kho merupakan mi beras yang disiram oleh kuah seperti semur ditambah topping utama berupa beef stew. Sedangkan untuk Bun Rieu, menu baru yang memiliki topping dari olahan kepiting salmon yang rasanya tak kalah jempol. Layaknya standar sajian, setiap satu porsi menu yang dibuat pastinya ada daun ketumbar sebagai ciri khas, lalu ada irisan bawang bombay dan jeruk nipis. Untuk tambahan sajian seperti toge, tahu, wortel, tomat maupun sayur menyesuaikan dengan menu sajian apa yang dipilih. Tak hanya sajian Mie, bag temankane yang ingin makanan ringan bisa juga menikmati roti ala vietcong yaitu Banh Mi, sandwich ala Negara Vietnam yang didalamnya tak lupa ada sayuran dan daun ketumbar yang tak boleh ketinggalan. Sedangkan, Untuk topping isian bisa menyesuaikan
Seperti diketahui temankane, Kota Malang menjadi kota yang jumlah pertumbuhan yang ketat terutama dalam sektor usaha F&B. Mengingat Kota Malang dihuni oleh ribuan mahasiswa yang berada di perantauan, begitu banyak golongan yang bisa masuk dalam pangsa pasar. Tapi apakah perintis usaha semua akan sanggup atau malah lagi lagi tutup? Aturan dalam menjalankan suatu bisnis tentu harus melakukan planning dan dibantu oleh adanya strategi yang kompetitif dalam menghadapi kompetitor. Layaknya dalam mengembangkan strategi pengembangan bisnis agar tepat sasaran dapat menggunakan analisa lingkungan internal dari sudut pandang sumber daya, eksternal jauh dan industri, semua dikemas dan disempurnakan oleh rencana bisnis. Sama halnya dengan apa yang dilakukan oleh kedai Vietchong satu ini, yang hingga kini berhasil melebarkan sayapnya dengan membuka cabang.
Analisa strategi yang dilakukan vietchong ini emang benar adanya, mulai dari tempat yang strategis menjadi previllage, berada ditegah pusat kota Kedai Vietchong ini mengusung street food di kawasan yang sekarang sedang menjadi primadona baru di warga Malang. Apalagi kalau bukan kawasan kayu tangan yaitu berada di Jl. Jendral Basuki Rahmat. Sedangakan untuk cabang keduanya berada di kawasan pecinan Pasar Besar yang tak kalah menjadi centra masyarakat, beralamatkan di Jl. Sutan Syahrir kawasan satu ini memiliki daya pikat tersendiri oleh Masyarakat. Dari dua tempat yang dipilih menjadi point plus dalam mengembangkan strategi, dimana daya pikat masyarakat yang disokong dengan letak strategis mampu memberikan daya pikat kepada masyarakat untuk mencicip hidangan satu ini. Seperti diketahui area kawasan kayutangan sedang hype di kalangan masyarakat Malang, hadirnya kedai Vietnam pertama bertemakan street food,sembari menikmati lalu lalang kendaraan dan dapat dinikmati hanya pada malam hari yaitu mulai pukul 18.00 WIB. Tak hanya itu di cabang kedua juga merupakan sentra heritage yang sudah terkenal sebagai kawasan pecinan jaman baheula, jadi rasanya sangat pas dan strategis kedua lokasi tersebut untuk dipilih. Tentu dengan ornamen-ornamen sentuhan khas Negeri Vietnam juga turut menjadi daya pikat, seperti dominan di warna kuning dan hijau, kedai sederhana dengan alat seadanya dan konsep open kitchen yang jadi daya pikat.
Strategi lain ada pada jumlah porsi yang dijual, yap temankane daya pikat kedai ini menyajikan porsi yang terbatas dengan konsep jadi siapa cepat dia dapat. Dalam seharinya hanya membuat untuk 150 porsi, hal ini membuat kedai Vietchong hanya perlu membuka kedai tidak lebih dari 3 jam. Membuat rasa penasaran masyarakat semakin meningkat, padahal alasannya cukup klasik yaitu menyajikan porsi terbatas agar tetap menjaga kualitas dan pengunjung tidak merasa bosan. Ada lagi strategi yang dijalankan oleh kedai Vietchong yaitu mengeluarkan menui dengan bertahap, tentu menu yang dihadirkan sudah di modifikasi dari menu ala Vietnam dan disesuaikan oleh lidah masyarakat Indonesia.
Jadi temankane udah tertarik belum mencicipi hidangan khas Negeri Vietnam di Kota Malang? yuk buruan cobain!