Tempe akan jadi Budaya Warisan, Begini Tanggapan Masyarakat Industri Sanan
Tempe menjadikan Indonesia sebagai sektor produsen terbesar di Dunia. Tak luput bahan dasar utamanya juga mempunyai pasar kedelai terbesar di kawasan Asia. Tempe menjadi produk unggulan Indonesia yang sering kita jumpai di sekitar kita, entah dalam bahan mentah ataupun berupa olahan masakan. Bahan dasar Tempe sendiri berupa kedelai yang didalamnya mengandung kadar protein tinggi. Makanan satu ini sudah dikenal sejak abad ke-16 khususnya pada masyarakat jawa, hal ini tertulis dalam Manuskrip Serat Centhini.
Berbagai kandungan gizi baik dan bermanfaat yang terkandung didalamnya, membuat tempe amat digemari di masyarakat Indonesia. Produk olahan dari kedelai satu ini menjadi makanan bergizi karena mengandung sumber protein nabati, banyak vitamin, dan juga mineral yang tentunya baik dan menyehatkan bagi tubuh. Tak luput dari itu, alasan makanan satu ini amat digemari karena bahan yang mudah, hanya perlu mempersiapkan kedelai, air dan ragi. Tak heran mengapa biasanya penjualannya tergolong murah, mudah didapat dan juga kandungan yang baik didalamnya menjadikan ia salah satu produk makanan unggulan di Indonesia.
Dalam unggahan salah satu media online yaitu jpnn.com, bahwasanya produksi kedelai 50% nya dikuasai oleh produsen tempe, 40% tahu dan 10% pada produk kedelai seperti kecap, tauco dan sebagainya. Tempe sendiri menjadi makanan fermentasi yang identik dan sudah ada sejak berabad-abad silam, makanan tradisional satu ini sudah dikenal oleh masyarakat dahulu khususnya di Yogyakarta dan Surakarta.
Hal itu menjadi wajar apabila tempe diajukan ke UNESCO sebagai warisan budaya tak benda. Mulai dari Bapak Teknologi Pangan Indonesia Pro. FG Winarno, Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi) hingga Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno. Mendukung sepenuhnya agar tempe dijadikan sebagai warisan tak benda UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization) dari Indonesia. Tak hanya itu dukungan dari berbagai komunitas dan pemerintah daerah juga ditunjukkan dan sepakat bahwasanya tempe layak dijadikan sebagai warisan budaya.
Industri Sanan
Umumnya, masyarakat Indonesia menyajikan tempe sebagai panganan pendamping nasi. Namun seiring perkembangannya, tempe diolah sedemikian rupa sehingga menghasilkan berbagai aneka panganan dalam kemasan. Salah satu contoh olahan populer dari tempe yaitu keripik tempe. Keripik tempe diklaim sebagai oleh-oleh khas yang dimiliki kota Malang. Diproduksi mulai dari pembuatan tempe hingga jadi berbagai produk olahan seperti keripik tempe dan olahan lainnya, dalam satu kawasan yaitu Sentra Industri terbesar di kota Malang apalagi kalau bukan Sanan.
Kawasan industri Sanan, sebagian besar masyarakatnya memproduksi segala olahan dari tempe. Tak hanya olahannya namun ada banyak rumah warga yang memproduksi tempe tentunya untuk dibeli oleh masyarakat sanan sendiri lalu dijadikan olahan. Tak luput pasar juga tujuan mereka menjajakan tempe khas Sanan. Namun tetap dominasi olahan tersohornya yaitu kripik tempe. Dalam kawasannya juga terdapat koperasi sebagai supplier bahan pokok masyarakat sanan, didalamnya terdapat kiloan kedelai, minyak dan tepung. Industri bisnis masyarakat Sanan dilakukan secara turun menurun, wajar apabila para masyarakatnya sangat amat paham akan seluk beluk sebuah tempe. Perihal berita tempe diajukan sebagai warisan budaya, fakta menarik di lapangan bahwasanya masyarakat dengan notaben sebagai Sentra Industri tidak tau menaung terdengar berita mengenai hal tersebut. “gak perna dengar si perihal tempe dijadikan warisan budaya kemarin” ungkap wulan, salah satu masyarakat produsen kripik tempe. Berita ini tak terdengar bisa beralasan karena berbarengan dengan naiknya bahan dasar pembuatan tempe maupun olahan tempe. Tepatnya pada bulan Februari-Maret kedelai dan minyak melambung tinggi.
“Saya sendiri kurang tau menaung perihal berita tersebut. tapi saya sangat setuju apabila tempe dijadikan budaya warisan” tutur kepala koperasi di wilayah industri Sanan. Beliau juga berpendapat tempe layak dijadikan warisan dikarenakan umurnya yang sudah berabad-abad, asli Indonesia dan didalamnya terkandung banyak protein yang amat menyehatkan. “Setuju kalau tempe jadi warisan budaya, disini juga turun temurun sistem bisnis nya. Jadi bagus juga buat generasi bisnis seterusnya” Ungkap Iis Supriati salah satu masyarakat produsen tempe. Meskipun sebagian masyarakat tak tau menaung akan tempe dijadikan warisan budaya, namun masyarakat amat setuju apabila rencana itu diajukan. Masyarakat juga berharap agar pengajuan ini diterima dan ditetapkan sebagai warisan budaya takbenda dari Indonesia.
Jadi kita tunggu saja ya temankane hasil penetapan Warisan Budaya Tak benda ICH UNESCO 2022 yang diumumkan pada tahun 2024. Semoga Tempe terpilih menjadi salah satu warisan budaya asal Indonesia.