kanekabe.com

Sejarah Panjang Prasmanan, yang Ada Sejak Jaman Penjajahan

Sejarah Panjang Prasmanan, yang Ada Sejak Jaman Penjajahan

Kanekabe.com – Taukah temankane ternyata budaya makan dalam bentuk prasmanan bukan budaya asli Indonesia. Mengenai budaya makan, Indonesia lebih khas dengan ciri makan langsung menggunakan tangan serta duduk santai di lantai menggunakan alas makan dengan selembar daun pisang atau piring dengan jerami yang dianyam. Akan tetapi,  kebiasaan tersebut berubah ketika para penjajah dari Belanda datang. Perubahan terjadi dari ekonomi, politik, bahkan sosial budaya. Budaya barat mulai tercampur dengan budaya pribumi. Budaya dengan makan nasi juga berdampak pada kehidupan para orang Belanda. Bertahun-tahun tinggal di Indonesia banyak orang Belanda yang terpengaruh dengan kehidupan pribumi. Salah satu yang kebiasaan pribumi yang terbawa adalah kebiasaan makan nasi. 

Rijsttafel yang dilakukan para kolonial Belanda saat itu (Sumber: National Museum of World Cultures)

Belanda memberikan nama makan nasi dengan istilah Rijsttafel. Rijst yang dapat diartikan nasi dan tafel yang diartikan dengan meja. Rijsttafel menurut artinya adalah bersantap nasi dalam sebuah meja. Kegiatan makan tersebut dikembangkan dan dimodifikasi pihak orang-orang Belanda. Belanda menambahkan alat makan seperti sendok, garpu, pisau, piring, meja, dan kursi. Dalam penerapan Belanda Rijsttafel disajikan pada kalangan tertentu seperti tamu kehormatan dan berbagai kegiatan para kolonialis Belanda. Hal ini digunakan Belanda untuk membedakan status orang Belanda dengan orang pribumi. Pada masa kolonial, sajian Rijsttafel merupakan sajian makan siang tiap hari Minggu. Makanan disajikan dengan lebih dari 60 macam menu hidangan. Pada masa kejayaan Hindia Belanda, penyajian resmi Rijsttafel paling mewah terdapat pelayan yang menggunakan busana resmi kain kebaya, beskap, blangkon, dan bersarung batik untuk pelayan laki-laki. Penyajian makanan tersebut secara maraton atau bergantian dalam beberapa waktu. Menu dalam Rijsttafel memiliki variasi bermacam-macam terdiri dari makanan pribumi sampai makanan Eropa. Menu makanan yang disajikan seperti frikadel, semoor, sesate toesoek, boontjes dan lain-lain.

Sebenarnya julukan prasmanan justru bukan berasal dari Belanda, namun berasal dari Perancis. Prasmanan merupakan sebutan menamai model penyajian makanan yang pada saat itu untuk disajikan kepada para pekerja paksa pada jaman penjajahan. Prasmanan berasal dari kata prasman yang diambil dari kata “France Man” dan untuk kata “nan” memiliki arti kegiatan, kemudian digabungkan menjadi fransman lambat laun karena pelafalan yang diucapkan sangat sulit akhirnya orang pribumi menyebut dengan prasmanan. Pada saat Prancis datang untuk menjajah pulau Jawa tahun 1799 dikarenakan VOC Belanda pada saat itu mengalami bangkrut karena pemberontakan dan korupsi. Akhirnya, Perancis berhasil menjajah Belanda dan menguasai beberapa wilayah Indonesia. Gaya penyajian makanan Perancis untuk para pekerja paksa menyerap dari budaya Belanda yaitu Rijsttafel, tetapi ada yang berbeda dalam penyajian makanannya. Sedangkan pada budaya Perancis, makanan diletakkan dalam meja yang begitu panjang para pekerja antri berbaris dalam mengambil makanan pada saat itu. 

Hidangan prasmanan saat ini pada acara pesta masyarakat Indonesia (Sumber: kanekabe.com/Fernando Denny Bagas)

Saat Belanda mulai mengambil tangan kekuasaan Indonesia dari Perancis. Budaya Rijsttafel dari Belanda mengubah cara penyajiannya seperti prasmanan yang diterapkan negara Perancis. Perubahan tersebut mulai dari aturan duduk dan makan yang disajikan lebih cocok dengan para pekerja paksa atau pribumi. Budaya prasmanan ini sempat hilang atau dilarang. Setelah perang kemerdekaan 1945, ada gerakan nasionalisme yang menolak apapun unsur budaya atau tradisi peninggalan kolonial Belanda yang dianggap mengeksploitasi bangsa Indonesia dan pada saat itu kegiatan prasmanan hampir lenyap. Pada saat ini penyajian prasmanan kembali berkembang pada kegiatan masyarakat Indonesia. Pada setiap adat memiliki baik kegiatan atau menu prasmanan yang bermacam-macam. Prasmanan selalu menjadi pilihan sajian makanan setiap ada acara seperti acara adat, perkawinan, reuni, dan berbagai acara-acara pesta rakyat Indonesia saat ini. 

Prasmanan diadopsi dengan diisi menu khas nusantara dan berbagai konsep sesuai dengan kebudayaan Indonesia. Selain digunakan pada acara pesta kegiatan prasmanan juga disajikan dalam sebuah menu penerbangan, beberapa restoran atau rumah makan, sebagai sajian sarapan, makan siang, dan makan malam pada suatu penginapan juga banyak yang menerapkan hidangan prasmanan ini. Kegiatan tersebut memiliki tujuan untuk para tamu, wisatawan atau pengunjung supaya bisa lebih mengenal berbagai macam-macam kekayaan masakan atau kuliner di Indonesia. Ternyata tanpa disadari  prasmanan menjadi warisan bagi makanan atau kuliner Indonesia.

Bagaimana temankane ternyata prasmanan memiliki sejarah yang cukup panjang kan?

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *