kanekabe.com

Mitos Konsumsi Obat dan Susu yang Masih Jadi Kontroversi

Mitos Konsumsi Obat dan Susu yang Masih Jadi Kontroversi

Obat dan susu menjadi mitos yang konon tak boleh dikonsumsi secara bersamaan karena dapat menimbulkan beberapa efek. (Sumber : freepik.com/mdjaff)

Kanekabe.com – Obat dan susu merupakan suatu komponen yang mitosnya tak boleh dikonsumsi secara bersamaan karena dapat menimbulkan berbagai macam efek. Jelas ini menimbulkan beberapa perdebatan antar pakar kesehatan, hal ini dikarenakan sifat obat dan susu memiliki interaksi yang cukup kompleks dalam tubuh. Meskipun ada beberapa bagian obat yang aman dikonsumsi secara bersamaan dengan susu atau makanan, tak memungkinkan ada beberapa jenis obat yang berinteraksi dengan susu dapat mengurangi efektivitasnya dalam tubuh selain itu susu dapat memperlambat proses pencernaan obat dan memperpanjang waktu obat tinggal di dalam perut. Ada beberapa senyawa yang ada pada obat jika dikonsumsi bersamaan dengan protein susu dapat menganggu penyerapan obat tersebut loh temankane. Lantas apa saja ya macam obat yang boleh dikonsumsi dan tidak dengan susu?

Obat-obatan yang Tidak Boleh Dikonsumsi Dengan Susu

  1. Antibiotik : Antibiotik merupakan salah satu obat yang membantu dan mengobati infeksi bakteri. Melansir pada laman alodokter.com selain digunakan untuk mengobati infeksi, antibiotik juga mampu untuk mencegah infeksi bakteri atau profilaksis. Antibiotik profilaksis boleh diberikan pada saat keadaan tertentu, contohnya seperti pasien yang mengalami luka terbuka, dengan cukup parah, pasien yang daya tahan tubuhnya terbilang lemah, atau pasien yang sebelum menjalankan operasi. Ada beberapa macam antibiotik yang tidak boleh dikonsumsi dengan susu seperti tetracycline karena susu dapat membuat obat tidak bekerja dengan maksimal.
  2. Obat-obatan anti asam : obat-obatan anti asam memiliki fungsi sebagai pereda gejala asam lambung, obat-obatan ini bekerja dengan mengurangi produksi asam lambung. Obat asam lambung sering digunakan pada kondisi seperti gastroesophageal reflux disease (GERD), tukak lambung, dan dyspepsia (gangguan pencernaan). Beberapa obat-obatan anti asam seperti ranitidine, famotidine, dan omeprazole baiknya dikonsumsi pada waktu sebelum makan atau dalam keadaan perut sedang kosong. Jika obat ini dikonsumsi bersamaan dengan susu dapat menghambat kinerjanya.
  3. Obat anti hipertensi : Obat anti hipertensi digunakan untuk menurunkan tekanan darah. Obat anti hipertensi bekerja sebagaimana dengan jenis obatnya, ada berbagai macam obat anti hipertensi seperti diuretic yang mana obat ini bekerja dengan cara mengeluarkan cairan garam guna untuk menurunkan volume tekanan darah dalam tubuh. Selain itu, terdapat obat ACE inhibitor yang bekerja membantu merelaksasikan pembuluhan darah. Cara kerja obat ini adalah dengan menghambat aktivitas ACE yang bertanggung jawab dalam pembuatan angiotensin II, yaitu zat yang menyempitkan pembuluh darah. Beberapa obat anti hipertensi seperti captropil dan enalapril dianjurkan untuk diminum saat perut kosong dan hindari minum susu saat mengkonsumsi obat ini.
  4. Obat penambah darah : Pada umumnya obat penambah darah digunakan sebagai obat untuk mengatasi anemia. Anemia terjadi karena tubuh mengalami kekurangan pada sel darah merah yang seharusnya menjadi suplai untuk membawa oksigen pada tubuh, sehingga mengakibatkan penderitanya terlihat lemas, letih, lesu. Melansir pada laman resmi Departemen Kesehatan Australia Selatan, tidak dianjurkan untuk mengkonsumsi TTD (tablet tambah darah) bersamaan dengan teh, kopi, susu, coklat, cola, atau anggur karena hal ini mengakibatkan serapan zat besi menjadi terganggu. Produk makanan yang berbahan dasar susu seperti keju dan yoghurt juga tidak disarankan untuk seseorang setelah atau sebelum mengkonsumsi TTD.

Obat-obatan yang Boleh Dikonsumsi Dengan Susu

  1. Obat Kortikosteroid : Kortikosteroid merupakan salah satu kelompok obat yang mengandung hormon steroid sintetis. Obat ini berfungsi untuk meredakan peradangan seperti alergi dan penyakit autoimun. Prednison menjadi salah satu dari obat kortikostreoid yang boleh dikonsumi bersamaan dengan susu. Salah satu alasan yang menjadikan obat ini boleh dikonsumsi secara bersamaan dengan susu, pasalnya obat ini mampu meningkatkan pembuangan kalium dan kalsium yang ada pada dalam tubuh. Susu memiliki kandungan kalium dan kalsium yang cukup tinggi serta dapat menggantikan kalium dan kalsium yang terbuang akibat mengonsumsi obat kortikostreoid.
  2. Obat Anti Inflamasi nonsteroid (OAINS) : Obat ini merupakan salah satu obat yang digunakan sebagai obat meredakan sakit kepala, meredakan nyeri seperti nyeri menstruasi, dan menurunkan demam. Obat ini bekerja dengan cara menghambat hormon prostaglandin yang merangsang terjadinya peradangan. Susu menjadi salah satu “penyelamat” karena mencegah terjadinya efek samping seperti nyeri perut dan mual akibat penggunaan obat tersebut.

 

Meskipun ada beberapa sebagian obat yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi secara bersamaan dengan susu, ada baiknya temankane konsultasi terlebih dahulu kepada dokter atau apoteker mengenai cara mengonsumsi obat tersebut yang baik dan benar ya!

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *