Menikmati Bagel di Sudut Kota Batu
Kanekabe.com – Pagi hari Kota Malang identik dengan suasana yang sejuk serta sang surya sudah memunculkan kehadirannya menggugah siapapun untuk segera bangun dari tidurnya.Gerakan kendaraan motor beroda dua membawa naik ke Kota Batu karena hati ingin mencari euphoria baru untuk bekerja. Pilihan kali ini tertuju pada sebuah coffee shop kecil di titik sudut Kota Batu bernama Stoffel.
Di salah satu sudut komplek di Kota Batu tepatnya di Jl. Pesanggrahan Kusuma No.C-6 terdapat sebuah rumah keluarga yang di atasnya berdiri sebuah bangunan minimalis. DiIengkapi dengan nuansa putih, dikelilingi tumbuhan dengan warna hijau serta coklat, dan terlihat juga sebuah tenda yang sangat harmonis saat dikesampingkan di sebelahnya.
Saat memasuki kendaraan roda dua untuk diparkirkan di samping teras rumah tersebut, pasti setiap orang yang memasukinya akan menjumpai sebuah tanda kotak hitam dengan tulisan “Stoffel”, dimana menandakan memang Stoffel ada di tempat ini.
Sebelum melihat apa isi yang ada di dalam sana, melewati tangga yang tidak terlalu besar ini akan mengantarkan kita ke atas. Bahkan mungkin tangga ini hanya bisa dilalui secara bergantian jika dilintasi secara dua arah. Belajar sabar dan budaya antre bahkan bisa dipelajari serta diterapkan lewat sebuah tangga sederhana ini bukan?
Seperti ini kira-kira setelah selesai masuk ke dalam sebuah ruangan di atas. Siapapun akan disambut dengan nuansa putih dari meja serta mesin kopi yang tersenyum kepada siapapun yang meihatnya. Selain itu, sapaan dari pemiliknya yang menyambut juga akan terasa hangat di dalamya.
Mungkin menurut beberapa orang menu yang ada di Stoffle tidak beragam, akan tetapi hal ini akan membuat siapapun untuk tidak perlu bingung memilih banyak menu. Hal tersebut dikarenakan di sini hanya memiliki menu minuman teh dan kopi yang bisa dipilih dengan pilihan hangat atau dingin. Jika masih bingung, owner yang ada di sini akan degan ringan hati membantu pilihan pengunjung, bahkan siapapun bisa mengajaknya untuk diskusi mengenai menu yang akan dipilih.
Meskipun terlihat mesin kopi yang berdiri dengan cantik, akan tetapi Stoffel memiliki pilihan teh yang bisa diseduh di rumah. Memiliki 10 kantong teh di setiap kotaknya, teh di Stoffel memiliki wangi yang berbeda-beda dan tentunya menimbulkan aroma harum yang membuat lebih rileks.
Memiih spot di sudut yang memiliki kaca besar dengan selambu putih ini akan sangat cocok untuk memandang gunung yang terlihat serta pemukima warga di lereng gunung yang terekam damai. Bahkan mungkin jika tidak berkabut di malam hari akan bisa melihat city light dari atas sini. Saat duduk di bangku kayu yang dilapisi dengan busa empuk warna puih ini, siapapun juga akan bisa melihat aktivitas kesibukan owner yang sedang mempersiapkan pesanan pelanggannya.
Seperti ini lah kira-kira ativitas sang owner yang terlhat saat menempati spot di kaca besar. Bar yang selalu raapi dan bersih ini juga merupakan bukti bahwa sang owner selalu menjaga kebersihan serta kehigienisan semua produknya. Saat berada di sini cobalah untuk bertanya apapun ketertarikan di tempat ini, entah interior atau menu yang ada. Sang owner akan dengan ramah berkomunikasi dengan siapapun pelanggannya. Hal ini dikarenakan Stoffel mengusung konsep slow bar sehingga bisa memberikan informasi kepada pelanggannya.
Saat menempati spot di kaca besar cobalah untuk menengok ke pintu sisi sebelahnya dan geser untuk dapat merasakan hembusan angin sejuk Kota Batu dari atas sini. Area out door Stoffel tidak begitu luas, hanya tersedia bangku dan meja yang menyatu dengan tembok. Akan tetapi saat di area out door pasti akan melihat tembok putih yang permukaannya tidak rata. Hal ini merupakan ide sang kakak yaitu Ezza untuk memberikan kesan tampilan kasar pada tembok ini saat melakukan pembangunan Stoffel dua tahun silam. Ia juga menyatakan bahwa tukang bangunannya merasa sia-sia karena telah meratakan tembok tetapi dicongkel permukaannya oleh Ezza. Hal ini bukan tanpa alasan, Ezza mengatakan bahwa jika semua rapi mulus maka akan sangat terluhat membosankan.
Terdapat satu meja besar di depan bar dengan empat kursi berwarna cokelat kayu, area ini cocok bagi siapapun yang membawa pekerjaannya untuk sekadar work from coffee (WFC). Maka bagi pengunjung yang ingin mencari suasana baru untuk mengerjakan sesuatu akan sangat cocok, karena selain itu tempat tenang ini juga memutarkan lagu yang membuat pengunjungnya lebih menikmati ambience sehingga bisa merasa rileks.
Siapapun yang berkunjung rasanya wajib untuk memesan bagel buatan Stoffel selain minumannya. Merasakan kue khas Polandia yang hampir mirip donat karena berbentuk cincin ini rasanya akan terasa mengenyangkan saat dimakan satu porsinya saja. Dibalik cerita bagel yang ada di Stoffel ini, lima tahun silam kedua owner pernah melakukan perjalanan ke Bandung dan jatuh cinta ke kue yang bernama bagel yang sedang mereka lahap. Hal tersebut membuat mereka berpikir bahwa akan sangat ciamik jiga kue tersebut ada di etalase coffee shop mereka kelak.
Bagel khas Stoffel memang tidak pernah gagal, rasanya akan salalu ingi membungkusnya juga untuk di bawa pulang dan dimakan di rumah lagi. Di dalam paper bag putih dengan logo hewan honey badger yang merupakan hewan dengan reputasi tidak memiliki rasa ketakutan. Serta di baliknya terdapat typography dengan tulisan ‘Stoffel”. Bagel di dalamnya juga akan dilapisi dengan aluminium foil sehingga kehangatannya tetap terjaga.
Terimakasih untuk rekomendasi beberapa coffee shop, semoga semakin banyak lagi rekomendasi terbaru