Bertemu dengan Lasia penjual jajanan tradisional jawa seperti cenil, orog-orog, tiwul, ketan hitam dan lupis. Tergolong baru menjajakan makanannya ke dalam Pasar besar, tapi riwayat membuat cemilan tradisional ini sudah tak diragukan.
Dalam satu porsi isinya pelanggan dapat meminta sesuai dengan keinginan, tak lupa pemanis taburan kelapa dan cairan gula merah menjadikan paket cemilan yang sempurna..
Dalam satu porsinya merogoh kocek Rp5.000 sudah dapat sajian jajanan yang nikmat sebagai camilan pagi pengganjal perut sebelum sarapan nanti.
Suasana pasar dengan kehangatan dan kedekatan yang dibangun oleh sesama penjual saat membantu melayani pelanggan Lasia di Pasar Besar Kota Malang.
Salah satu warung makan legendaris dan terkenal yaitu Warung Lama Haji Ridwan yang telah berdiri sejak tahun 1925.
Rawon menjadi salah satu menu yang ada di warung baru Haji Ridwan, yang dapat dinikmati dengan harga Rp20.000,- per porsinya.
Terletak di lantai dasar Pasar Besar Kota Malang, memiliki citra sebagai warung legendaris yang sekarang telah diolah oleh generasi ketiga dari H. Ridwan.
Pengunjung dari warung baru H. Ridwan yang sedang menikmati hidangan yang dipesan
Sajian Rawon yang memiliki citarasa condong manis, dengan taburan serundeng, sambal, kecambah dan kuah pekatnya.
Penjual makanan basah tentunya sudah menjadi incaran, saat itu jam menunjukan pukul 14.00 WIB saatnya Fifi untuk menurunkan jajanan pasarnya yang semula kisaran harga Rp2.000 keatas menjadi Rp1.000,- per pcs nya.
Jajanan yang ditawarkan juga beragam, dari gorengan, lumpur, bolu dan sebagainya hanya merogoh kocek Rp1.000,- oleh karenanya langsung ramai di borong oleh pembeli.