Benarkah Bisnis Makanan Menjadi Bisnis yang Menjanjikan?
Kanekabe.com – Tingginya potensi membuat bisnis makanan semakin terus berinovasi. Sempat terhalang dengan adanya pandemi, merugikan seluruh kalangan di berbagai industri. Terbilang cukup mudah, tetapi harus memiliki kemampuan untuk beradaptasi. Bisnis makanan telah menjadi kunci dan solusi bagi para tokoh untuk menjalani kehidupan sehari-hari. Apalagi di Kota Malang banyak sekali kontribusi di bidang Food and Beverages (FnB). Dedikasi yang tinggi dalam melakukan hal ini tentu patut untuk diapresiasi. Lalu apakah bisnis makanan masih berfungsi di era terkini?
Mengulik Lebih Dalam Apa Arti Makanan
Di balik penyajian makanan, selalu terdapat ajaran tentang kekayaan alam dan kebaikan. Mengutip dari HEJ (Home Economics Journal), konsumsi makanan merupakan bagian kecil dari proses penciptaan pengalaman baru yang menarik dalam sepenggal cerita kehidupan. Makna tersebut mengacu pada fungsi makanan sebagai penghilang suara perut keroncongan serta mengurasi rasa stress yang berlebihan.
Kuatnya identitas Bhineka Tunggal Ika menjadikan ragam kuliner di Indonesia semakin berkembang secara signifikan. Kini, menjadi tanggung jawab generasi muda untuk meneruskan esensi hakikat “Makanan” agar dapat melanjutkannya sebagai warisan. Melansir dari ultraindonesia.com, makanan menjadi faktor wisatawan untuk mengunjungi tempat, mulai dari resto, warung, hingga street food saat mereka berwisata. Tak hanya wisatawan lokal, tetapi juga wisatawan mancanegara.
Apa Kata Mereka Pelaku Bisnis Usaha
Dalam menjalankan bisnis makanan tentu saja banyak orang yang terlibat di dalamnya. Itu juga bervariasi tergantung pada pengalaman dan pandangan pribadi mereka. Salah satunya owner (pemilik usaha) yang bertanggung jawab untuk merencanakan strategi dan mengelola. Dewasa ini banyak sekali owner yang terjun dari kalangan muda salah satunya mahasiswa. Hal tersebut juga berlandaskan akibat dari banyak pengalamannya. Bagaimana kata mereka? Seperti inilah ulasannya.
“Untuk menjanjikan atau enggaknya, aku belum bisa menjawab ini bener atau salah ya. Aku baru masuk sekitar empat bulan di bisnis makanan, tetapi sejauh yang aku lihat di Kota Malang sendiri bisnis ini masih cukup menjajikan. Soalnya banyak mahasiswa dan perputaran orangnya juga sangat cepat, banyak yang keluar dan banyak yang masuk,” ungkap Ilham Raditya (22) selaku owner Kedai Milo Nusantara pada saat diwawancarai tim Kanekabe.
“Bisnis makanan ini salah satu bisnis yang menjanjikan sebenernya, karena kalau kita lihat dari keuntungannya saja juga udah besar gitu dibanding kita menjual barang loh ya. Disamping itu, pasti tiap produk yang dijual punya taste tersendiri,” ungkap Melinda Ivana, owner Delish Bliss pada saat diwawancarai tim kanekabe.
Tak hanya owner pelaku bisnis reseller juga merasakan dampaknya. Dengan adanya sistem reseller memudahkan para wirausaha untuk menjalankan aktivitas usahanya (Hasanah, 2019). Dengan adanya hal tersebut, proses jual beli juga terasa mudah dalam bertransaksi menggunakan berbagai macam media. Hal ini juga dirasakan oleh Murti Rahayu (55) reseller bandeng presto rumahan yang bermakna bagi dirinya. Ia memilih model beli jual dalam sistem kerja. Melansir dari deepublishstore.com, model beli jual bisa lebih bebas dan tidak terikat sini dan sana serta kebebasan dalam pengambilan untung seberapa.
“Kalau saya emang nggak menekuni bidang ini, cuman iseng-iseng aja sambil ngisi hari-hari sebagai ibu rumah tangga. Kalau menjanjikan apa nggaknya bisa dibilang iya sih dan tentu saja menguntungkan. Apalagi saya cuma reseller, jadi ya cukup menguntungkan bagi saya. Lumayan bisa buat nambahin uang saku anak,” ungkap Murti.
Yang Perlu Dibutuhkan dan Disiapkan
Berkembangnya bisnis makanan memiliki dampak dalam sektor dunia kuliner yang marak. Nyatanya dunia kuliner memiliki hubungan erat dengan kebutuhan manusia dan selalu menjadi peluang bisnis yang mutlak. Namun, dengan adanya hal itu justru muncul persaingan pasar dan inovasi baru sangat banyak. Maka perlu diketahui langkah-langkah yang bijak sebelum kita bergerak. Melansir dari kemdikbud.go.id, terdapat 5 hal yang perlu disiapkan sebelum memulai bisnis makanan agar memiliki dampak positif bagi diri sendiri dan khalayak.
Siapkan Produk Andalan
Banyaknya ragam makanan mengahruskan kita untuk fokus dalam produk yang diperjual belikan. Hal itu menjadi penting dalam membangun bisnis makanan, karena ciri khas dan keunikan perlu ditonjolkan. Menentukan produk andalan diperlukan riset untuk mengetahui selera pasar yang kekinian.
Food Testing Perlu Dilakukan
Food testing (pengujian makanan) menjadi penting setelah menemukan formula resep yang pas sebelum dipasarkan. Tak masalah jika berulang kali, food testing harus dilakukan hingga memiliki rasa yang menggiurkan. Tentu saja hal ini berguna bagi selera target pasar yang telah ditentukan.
Buat Perencanaan
Melakukan promosi menjadi kegiatan mendasar untuk menarik pelanggan. Namun, perlu adanya perencanaan yang matang bagi bisnis pemula agar tidak mengalami kerugian. Banyak cara untuk melakukan promosi, salah satunya menggunakan platform media sosial yang canggih karena berkembangnya zaman.
Modal Disiapkan
Dalam bisnis makanan, modal sangat diperlukan untuk membeli berbagai bahan dasar yang akan diolah dan digunakan. Modal tersebut nantinya akan menjadi sebuah produk acuan. Layaknya membangun sebuah bisnis, besar kecilnya modal tergantung dari konsep apa yang ingin diberikan pada pelanggan.
Lokasi Strategis Bagi Pelanggan
Lokasi sangat berpengaruh bagi yang ingin membuka outlet offline dalam bisnis makanan. Pemilihan lokasi yang startegis tak boleh disepelekan, karena dapat mengundang lebih banyak pelanggan. Lokasi juga pengaruh, karena kenyamanan pelanggan harus diutamakan.
“Menurut aku bisnis makanan yang bagus itu selama bisa mempertahanin kualitas dan marketing yang oke. Buka bisnis ini juga harus punya konsep dan target pasar. Terus menurut aku yang paling penting itu ‘belum pernah ada yang membuat orang-orang makin penasaran,” ungkap Ilham Raditya.
Penting untuk digaris bawahi, makanan adalah kebutuhan dasar manusia, dan permintaan makanan akan selalu ada. Keberhasilan bisnis makanan tak hanya bergantung pada konsep atau tren kekinian semata. Namun, juga pada manajemen dan kualitas produk yang baik, pemasaran yang efektif, serta pelayanan pada pelanggannya. Tak terlupa untuk melakukan riset pasar, mengidentifikasi target audiens, dan mengembangkan rencana. Seperti halnya dengan bisnis lainnya, membutuhkan dedikasi dan kerja keras agar dapat berada di titik kesuksesan yang sesungguhnya. Bahkan bisnis makanan pun juga mendapatkan untung yang berlipat ganda. Pilihan untuk menjadi owner atau reseller juga tergantung pada bagaimana kemampuan kita. Keberhasilan bisnis makanan tidak datang dengan sendirinya, tetapi dengan kerja keras serta sikap tangguh dan percaya. Apalagi di Indonesia, banyak makanan khas mendunia yang tak boleh diabaikan begitu saja. Itulah yang dapat menjadi ide bagi pelaku usaha dalam menciptakan bisnis kulinernya. Dari sekian banyak pembaca, apakah temankane memiliki bisnis usaha yang patut untuk dicoba? Jangan lupa tuliskan di kolom komentar ya!